.

Monday, July 20, 2015

Sejarah Makanan Cakwe Dari Jendral Yue Fei

Sejarah Makanan Cakwe Dari Jenderal Yue Fei

Di Hangzhou, selain tentang Legenda Siluman Ular Putihnya ( baca disini ) yang mendunia, ternyata Hangzhou sangat terkenal dengan makanan cakwe. Hampir seisi kota menjual cakwe. Sebenarnya sih, seluruh China ( baca disini ) ada saja yang menjual cakwe. Tapi, yang paling terkenal dan yang paling enak, konon kabarnya adalah di Hangzhou. Tidak berlebihan juga, karena asal muasal makanan cakwe itu berasal dari kota ini.

Rupanya ada cerita dan nilai sejarah dibalik makanan cakwe ini. Adalah seorang Jendral yang sangat terkenal jago kungfu dan pemanah yang tangguh pada zaman dinasti Song Selatan bernama Jendral Yue Fei. Sang Jendral sangatlah dihormati karena kehebatannya dalam berperang. Beliau selalu dipuja masyarakat dan nama besarnya sangat dijunjung tinggi. Begitu juga dengan Kaisar, sangat memandang Jendral Yue Fei. Posisinya kemudian semakin bersinar berkat prestasinya yang selalu berhasil dalam peperangan melawan dinasti Jin (baca: Cin).
Jenderal Yue Fei
Dipunggung sang Jendral terdapat sebuah tato yang mempunyai arti khusus " Segenap Hati Setia dan Membela Negara". Tato itu dibuatkan sendiri oleh Ibunda Yue Fei dan disaksikan oleh istri dan anaknya.
Ibunda Yue Fei membuatkan tato bertuliskan jin zhong bao guo (Segenap Hati Setia dan Membela Negara)
Kepopuleran Jendral Yue Fei membuat iri hati dari pejabat-pejabat lainnya. Ada sepasang suami istri pejabat bernama Qin Hui dan Lady Wang yang sangat benci sang jendral kemudian membuat sebuah taktik untuk menjebak Jendral Yue Fei, yaitu meminta Kaisar Gaozong untuk memanggil Jendral Yue Fei pulang saat sedang berperang untuk merebut kembali Ibukota Song Utara, Kaifeng. Setelah menolak surat perintah Kaisar sebanyak 11 kali, pada surat perintah ke 12, Sang Jendral akhirnya pulang ke Ibukota Song Selatan. Tuduhan, fitnahan dan segala akal busuk berhasil merobek nama bersih Jendral. Pada tahun 1142, Jendral Yue Fei beserta anaknya Yue Yun dan pengikutnya Zhang Xian akhirnya dihukum mati dengan tuduhan melanggar surat perintah Kaisar di usia 39 tahun.

Lukisan sejarah kehidupan Jenderal Yue Fei

Rakyat tidak terima, rakyat marah tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Rakyat tidak berani protes didepan umum, tidak berani beraksi. Ceritanya, ada seorang bibi tua, sangking bencinya pada pejabat Qin Hui dan istrinya yang telah memfitnah Jendereal Yue Fei, meluapkan emosinya dengan membuat makanan semacam kue panggang.

Takut ketahuan emosinya, si bibi tua itu, kemudian marah-marah kepada sepasang suami istri pejabat itu dengan menyebut mereka dengan nama lain. Saat kuenya mau digoreng, bibi tua menyebutkan : " Cha Kwe...Cha.. Kwe.." Dimana Cha artinya bunuh , Kwe itu nama samaran untuk sepasang suami istri pejabat itu. Kalau dikampung aku, dikenal dengan Yiu Cha Kwe. Ada tambahan kata Yiu, yang artinya minyak atau menggoreng. Jadi secara keseluruhan bisa berarti, bunuh si Kwe , goreng si Kwe. Bentuk cakwe kan ada 2 batang yang digabungkan jadi 1.Itu artinya 1 bagian si suami pejabat, 1 lagi bagian istrinya pejabat itu. Mereka sangat dibenci rakyat waktu itu.

Suami Istri Pejabat yang fitnah Jenderal Yue Fei
Saat berkunjung ke klenteng Jenderal Yue Fei, sangat ramai, dipenuhi turis lokal maupun manca negara. Dinding-dinding klenteng, samping kanan-kiri patung Jenderal Yue Fei berada, berisi lukisan-lukisan sejarah kehidupan Jendral hingga menemui ajalnya dihukum mati oleh Kaisar. Kuburan asli Jendral Yue Fei masih ada disana. Terletak dibelakang klentengnya, kata orang lokal, jenazah asli Jendral dimakamkan.

2 Pejabat lainnya yang ikut fitnah Jenderal Yue Fei
Sedangkan sepasang suami istri dan 2 pejabat lainnya, dibuatkan patungnya. Berlutut dengan tangan diborgol dihadapan makam Jendral Yue Fei. Dan, informasi saja, dari dulu, setiap turis lokal dari China yang ke sana, jika lewat didepan patung ini, pasti akan memaki dan memukul patungnya sambil ngedumel caci makiannya. Pemerintah sampai turun tangan, sampaikan pesan kepada para turis, patungnya tidak bersalah, patungnya hanyalah beton, pasir, batu dan semen. Patungnya tidak bersalah. Lagipula, ini sudah lama berlalu, ini sudah menjadi sejarah.

Patung suami istri pejabat dipukul dan dicaci maki
Demikianlah cerita dibalik sebuah makanan sederhana. Teman makan bubur. Cakwe ternyata mempunyai nilai dan sejarah yang begitu besar.
 
Source

Catatan penulis:
Kisah singkat Jenderal Yue Fei juga tercatat dalam kisah Roman/TV series terkenal Tiongkok yang berjudul Shui Hu Zhuan (Water Margin / Tepi Air), karena terjadi pada periode yang hampir bersamaan.

No comments: